Kamis, 26 September 2019

Pengertian Jaringan Dewasa Pada Tumbuhan, Ciri, Fungsi & Strukturnya

Pengertian Jaringan Dewasa Pada Tumbuhan, Ciri, Fungsi & Strukturnya – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan tentang jaringan dewasa pada tumbuhan. Yang meliputi pengertian jaringan dewasa pada tumbuhan, fungsi, struktur dan ciri-ciri jaringan dewasa yang dibahas dengan lengkap dan ringan. Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan seksama.

Pengertian Jaringan Dewasa Pada Tumbuhan, Ciri, Fungsi & Strukturnya

Mari kita bahas pengertian jaringan dewasa terlebih dahulu

Pengertian Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa yiatu jaringan tumbuhan yang tersusun atas sel-sel yang berhenti membelah dan sudah mengalami diferensiasi

Ciri-Ciri Jaringan Dewasa

Adapun ciri-ciri atau karakteristik dari jaringan dewasa adalah
  • Mempunyai seperti tidak adanya kegiatan pembelahan sel
  • Ukuran selnya lebih besar dari sel meristematik
  • Kadang selnya sudah mati
  • Ada ruang antar sel
  • Dinding sel mengalami penebalan sesuai dengan fungsinya
  • Sitoplasma dan vakuolanya besar

Fungsi Jaringan Dewasa

Menurut Fungsinya jaringan dewasa dibedakan menjadi empat macam, yaitu jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan penguat dan jaringan pengangkut.

Jaringan Pelindung

Jaringan pelindung pada tumbuhan tersusun atas jaringan epidermis dan jaringan gabus. Fungsi dari jaringan pelindung yaitu melindungi tumbuhan dari pengaruh luar yang merugikan.

Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis yaitu jaringan terluar dan menyelubungi permukaan tubuh tumbuhan. Pada umumnya jaringan epidermis tersusun atas satu lapis sel dengan susunan rapat tanpa ruang diatara selnya. Jaringan epidermis mempunyai fungsi sebagai pelindung bagian atau jaringan dalam tubuh tumbuhan dari pengaruh buruk lingkungan atau patogen, penyerap air dan mineral (terutama daerah akar dan daun), menyekresi lapisan lilin atau kutikula yang dapat mencegah evaporasi (pada batang dan daun).

Ciri-Ciri Jaringan Epidermis:

Ciri-ciri dari jaringan epidermis adalah sebagai berikut:
  • Tersusun atas satu sel yang susunannya atas sel-sel hidup dan tersusun rapat sehingga tidak ditemukan ruang antar sel.
  • Bentuk, ukuran serta susunannya sangat banyak (secara umum bentuknya persegi panjang)
  • Tidak berklorofil, selain epidermis tumbuhan paku
  • Dinding sel jaringan epidermis pada bagian luar yang berbatasan dengan udara melakukan penebalan, tetapi dinding sel epidermis di bagian dalam yang berbatasan dengan jaringa lain tetap tipis
  • Bisa mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis. Misalnya:
  • Stomata (mulut daun). Fungsi dari stomata adalah sebagai akses keluar masuk oksigen dan karbon dioksida
  • Trikomata (rambut-rambut). Fungsi dari trikomata adalah untuk melindungi semua permukaan tumbuhan
  • Spina (duri). Ini adanya pada beberapa jenis tumbuhan contohnya pada mawar dan bunga kertas
  • Velamen atau epidermis ganda. Adanya pada akar gantung
  • Sel Kipas. Sel kipas adanya pada beberapa jenis tumbuhan dan letaknya pada bagian atas permukaan daun. Fungsi dari sel kipas adalah untuk mengurangi penguapan
  • Sel kersik. Adalah sel yang membuat permukaan batang tumbuhan menjadi keras. Contoh sel kresik yaitu pada tumbuhan tebu

Jaringan Gabus

Jika batang sudah besar, epidermis menjadi terhimpit dan akhirnya pecah dan rusak. Kemudian, epidermis tidak aktif lagi dan fungsinya tergantikan oleh jaringan gabus. Jaringan gabus dibagi menjadi 3 macam yaitu Eksodermis, Endodermis, dan Peridermis. Di bagian peridermis ada felem, felogen dan feloderm.

Jaringan Dasar (Parenkim)

Jaringan parenkim atau jaridan dasar karena letaknya pada semua bagian tumbuhan. Ciri-ciri jaingan dasar atau jaringan parenkim adalah:
  • Sel susunannya renggang menjadikan mempunyai banyak ruang antarsel. Ruang antarsel ini dipakai sebagai pertukaran gas.
  • Dinding selnya tpisi dan bervakuola besar sebagai penyimpan makanan cadangan
  • Bentuk selnya polihedral atau segi banyak

Jenis-Jenis Jaringan Parenkim

Menurut Fungsinya, jaringan parenkim dibagi menjadi lima jenis yakni:
  • Parenkim Asimilasi
    Adlaah jaringan parenkim yang fungsinya memproduksi zat makanan melewati proses fotosintesis karena mengandung klorofil. Contoh parenkim asimilasi adalah parenkim palisade (jaringan pagar) dan parenkim spons (bunga karang) pada daun
  • Parenkim Pengangkut
    Adalah parenkim yang adanya pada sekitara jaringan pengangkut. Sel parenkim pengangkut bentuknya memanjang mengikuti arah pengangkutnya
  • Parenkim Penimbun
    Adalah jaringan parenkim yang fungsinya sebagai penyimpan makanan cadanga berupa gula, tepung, lemak dan protein. Parenkim penimbun adanya di empulur batang dan akar, umbi, umbi lapis, biji dan akar rimpang
  • Parenkim Air
    Adalah jaringa parenkim yang fungsinya menyimpan air. Pada umumnya parenkim air adanya di tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sekulen
  • Parenkim Udara (aerenkim)
    Adalah jaringan parenkim yang fungsinya sebagai penyimpan udara. Parenkim udara dapat ditemukan di tanmana anggrek, batang teratai, batang talas, dan batang genjer.
Menurut Bentuknya, jaringan parenkim dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
  • Parenkim Palisade
    Adalah parenkim penyusun mesofil daun yang bentuknya silindris atau memanjang, tegak dan terdapat kloroplas
  • Parenkim Bunga Karang
    Adalah parenkim penyusun mesofil daun yang sel penyusunnya mempunyai bentuk dan ukuran yang tidak teratur dengan ruang antarsel relatif lebih besar
  • Parenkim Lipatan
    Adalah parenkim yang dinding selnya mengalami lipatan ke arah dalam dan mengandung banyak kloroplas. Parenkim lipatan bisa dijumpai pada mesofil daun pinus dan padi
  • Parenkim Bintang
    Adalah parenkim yang bentuknya seperti bintang dan saling sambung di bagian ujungnya, parenkim ini bisa dijumpai pada tangkai daun Canna sp.

Pengertian Jaringan Dewasa Pada Tumbuhan, Ciri-Ciri, Fungsi, Struktur

Jaringan Penguat (Mekanik)

Jaringa penguat atau jaringa mekanik di tumbuhan mempunyai fungsi sebagai pengokoh tubuh tumbuhan. Menurut bentuk dan sifatnya, jaringan penguat dibagi menjadi:
  • Jaringan Kolenkim
    Ciri-ciri jaringan kolenkim adalah:
    • Terdiri atas sel-sel hidup. Seringkali dijumpai pada bagian bawah epidermis batang, tangkai daun, tangkai bunga, ibu tulang daun dan buah. Jaringan kolenkim jarang terdapat di akar
    • Dinding sel tidak mengandung lignin, tetapi mengandung selulosa, pektindan hemiselulosa adalah penguat pada organ tumbuhan yang masih muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak
    • Adalah jaringan penguat utama pada organ tumbuhan yang masih aktif mengalami pertumbuhan dan perkembangan
  • Jenis-jenis Jaringan Kolenkim
    Menurut letak dan bentuk penebalannya, jaringan kolenkim dibagi menjadi tiga, yaitu:
    • Kolenkim Angular (kolenkim sudut)
      Adalah penebalan dinding di sudut sel dan memanjang seusuai sumbu sel. Contoh kolenkim angular adanya pada daun Vitis, Begonia, dan Solanum tuberosum
    • Kolenkim Lamelar (kolenkim papan)
      Adalah penebalan dinding pada dinding tangensial (sejajar permukaan) hingga bentuknya serupa papan yang berderet. Contoh kolenkim lamelar bisa ditemukan di korteks batang Sambucus
    • Kolenkim Tubular (lakunar)
      Adalah penebalan di dinding yang mengarah ke ruang antarsel. Contoh kolenkim tubular adanya pada tangkai daun Salvia.

Jaringan Sklerenkim

Ciri-ciri Jaringan Sklerenkim:
  • Tersusun atas sel-sel mati dengan dinding sel tebal
  • Adanya hanya pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami pertumbuhan dan perkembangan
  • Mempunyai dinding sekunder yang tebal dan tersusun atas linginJaringa sklerenkim tersusun atas serabut sklerenkim dan sklereid. Serabut sklerenkim adalah berbentuk benang panjang dalam berkas pengangkut. Seringkali serabut sklerenkim adalah seludang yang berkaitan dengan berkas pengangkut atau dalam kelompok yang tersebar di dalam xilem dan floemDan Sklereid (sel batu), adanya pada seluruh bagian tumbuhan utamanya dalam kulit kayu, pembuluh tapis, buah, dan biji. Sklereid yang ada soliter di antara sel lainnya disebut idioblas. Sel sklereid juga bisa terhimpun menjadi kelompok sel keras di atara sel parenkim disekelilingnya.

Jaringan Pengangkut

Menurut bentuk dan sifatnya, jaringan pengangkut dibagi menjadi:
  • Xilem
    Xilem atau disebut juga pembuluh kayu mempunyai fungsi sebagai pengangkut air dan unsur hara dari akar menuju daun. Sel penyusun xilem seringkali sudah mati dengan dinding sekunder yang lebih tebal tersusun atas lignin sebagai jaringan penguat. Xilem tersusun atas trakeal (trakea dan trakeid), serabut xilem, dan parenkim xilem.
  • Floem
    Floem atau disebut juga pembuluh tapis mempunyai fungsi sebagai pengangkut dan pengedar zat makanan dari hasil fotosintesis dari daun menuju semua bagian tumbuhan. Floem tersusun atas berbagai macam bentuk sel hiduo dan mati yang meliputi unsur kibral (sel-sel tapis dan komponen buluh tapis), sel pengantar, sel albumin, parenkim floem dan serabut floem.
  • sumber :https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/09/pengertian-jaringan-dewasa-pada-tumbuhan-ciri-ciri-fungsi-struktur.html

Jaringan Meristem : Pengertian, Jenis, Ciri, Contoh Dan Gambarnya [LENGKAP]


Setiap makhluk hidup tentu mengalami proses tumbuh dan berkembang. Pada saat itu, sel-sel yang menyusun tubuh menjadi terspesialisasi  untuk menjalankan berbagai fungsi hidup. Beberapa sel di antaranya bergabung menjadi satu kesatuan membentuk  jaringan.


 dan fungsi yang sama. Pada umumnya, dikenal dua tipe jaringan, yaitu jaringan sederhana (tersusun dari satu tipe sel). Berbagai macam jaringan dapat ditemukan pada organ tubuh makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Berikut ini kita akan membahas tentang macam jaringan  yang dapat pada tumbuhan dan hewan.

         Pada dasarnya, tubuh tumbuhan multiseluler merupakan  satu unit morfologi. Dikatakan demikian karena  tubuh  tumbuhan tersusun dari sel-sel yang berlekatan dengan sel-sel lain melalui dinding selnya. Penyatuan  sel-sel  terseb ut  dimungkinkan karena adanya zat-zat perekat antarsel. Beberapa tipe sel dengan ciri yang serupa membentuk suatu kelompok sel yang dikenal  sebagai jaringan tumbuhan. Berbagai jaringan tumbuhan.
Berbagai jaringan tumbuhan dapat ditemukan pada organ tumbuhan, misalnya pada akar,batang, dan daun. Ahli botani membedakan jaringan tumbuhan atas beberapa macam, yaitu jaringan meristem, epidermis,parenkim,kolenkim, sklerenkim, dan pengangkut.

Pengertian Jaringan Meristem

Jaringan meristem adalah jaringan yang sel – selnya mampu membelah diri dengan cara mitosis secara terus menerus ( bersifat embrional) untuk menambah jumlah sel – sel tubuh pada tumbuhan. Meristem terdapat pada bagian – bagian tertentu saja pada tumbuh – tumbuhan.

  Ciri Ciri Jaringan Meristem



Ciri Ciri Jaringan Meristem
  1. Bentuk dan ukurannya selnya sama (kubus)
  2. Dinding Selnya Tipis
  3. Selnya penuh dengan protoplasma
  4. Isi sel tidak mengandung zat makanan
  5. Sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi, berdinding tipis, protoplasma banyak, vakuola kecil, inti besar, plastida belum matang dan berbentuk sama ke segala arah.

Fungsi Jaringan Meristem

  1. Sebagai Promeristem
  2. Sebagai Jaringan meristem primer
  3. Sebagai Jaringan meristem sekunder
  4. Sebagai Meristem apikal  (meristem  ujung)   terdapat di ujung akar dan ujung batang
  5. Sebagai Meristem lateral (meristem  samping) terdapat di kambium dan kambium gabus
  6. Sebagai Meristem  interkalar (meristem antara)  terdapat di jaringan  dewasa (diantara meristem primer)

Jenis Jaringan Meristem berdasarkan asal usulnya

  • Promeristem
  • Jaringan meristem primer
  • Jaringan meristem sekunder

Jenis Jaringan Meristem Berdasarkan Letak Posisi dalam Tubuh Tumbuhan

  1. Meristem apikal  (meristem  ujung)   terdapat di ujung akar dan ujung batang
  2. Meristem lateral (meristem  samping) terdapat di kambium dan kambium gabus
  3. Meristem  interkalar (meristem antara)  terdapat di jaringan  dewasa (diantara meristem primer). Contoh : pangkal ruas batang
sumber :https://www.gurupendidikan.co.id/jaringan-meristem/

Struktur Bagian-bagian Buah dan Biji serta Fungsi Buah dan Biji pada Tumbuhan

Struktur Bagian-bagian Buah dan Biji serta Fungsi Buah dan Biji pada Tumbuhan

Berikut ini adalah pembahasan tentang salah satu organ penting pada tumbuhan yaitu buah dan biji yang meliputi struktur buah, struktur biji, fungsi buah, fungsi biji, bagian bagian buah, bagian bagian biji, manfaat buah semangka, manfaat buah pisang, manfaat buah alpukat, manfaat buah buahan, manfaat buah pinang.


Buah (Karpium)

Pada bunga yang telah mengalami proses penyerbukan (sampainya serbuk sari ke kepala putik) maka serbuk sari akan terisap dan menuju ke bakal buah sehingga terjadilah proses pembuahan (fertilisasi), yaitu proses meleburnya inti sperma dengan inti sel telur yang menghasilkan zigot.

Pembuahan akan mengakibatkan bakal buah menjadi buah dan bakal biji menjadi biji, kadang-kadang zigot akan berkembang menjadi lembaga dan menjadi tumbuhan baru. Pada saat itu, benang sari, mahkota, dan kelopak mulai gugur.

Bagian buah terdiri dari beberapa lapisan:

  1. eksokarpium, yaitu lapisan buah bagian luar, 
  2. mesokarpium, yaitu lapisan buah bagian tengah; 
  3. endokarpium, yaitu lapisan buah bagian dalam, karpel yaitu pembungkusan buah.

Pada bunga yang telah mengalami penyerbukan akan diikuti proses pembuatan sehingga terbentuk buah
Gambar: Pada bunga yang telah mengalami penyerbukan akan diikuti proses pembuatan sehingga terbentuk buah

Macam-macam Bentuk Buah

Berdasarkan asal terbentuknya buah dibedakan menjadi:

  1. Buah sejati, yaitu jika buah berasal dari bakal buah. Contoh: buah mangga, pepaya, rambutan, dan lain-lain.
  2. Buah tidak sejati (semu), yaitu buah yang dibentuk dari selain bakal buah, misalnya dari kelopak bunga tangkai bunga, atau daun bunga yang berubah menjadi buah.

Contoh:
a) Jambu mete, buah berasal dari tangkai yang dipakai untuk menyimpan makanan.
b) Nangka, buah berasal dari daun bunga yang dipakai untuk menyimpan makanan.
c) Ciplukan, buah berasal dari kelopak yang dipakai untuk menyimpan makanan.
d) Nanas, buah berasal dari daun bunga.
e) Apel, buah berasal dari dasar bunga yang membesar.

Fungsi Buah

Fungsi buah di antaranya adalah melindungi dan membantu dalam proses penyebaran biji, sehingga tumbuh jauh dari induknya. 
Contohnya buah beringin mempunyai biji yang kecil-kecil di dalamnya yang sulit dicerna, kemudian ada burung yang memakan buah beringin tersebut. Biji tersebut kemudian dibawa terbang jauh dari pohon beringin.

Meskipun telah dicerna di dalam perut burung, biji yang keras itu tidak hancur, sehingga pada saat dia mengeluarkan kotoran, biji tersebut ikut keluar dan tumbuh di tempat yang jauh dari induknya.

Biji (Sperm)

Biji merupakan alat perkembangbiakan yang khas untuk tumbuh-tumbuhan berbiji.

  1. Pada beberapa tumbuhan gymnospermae (pinus dan cemara) biji-bijinya dihasilkan pada permukaan sisik. Biji-bijinya berkumpul dalam kelompok-kelompok yang disebut tunjung. 
  2. Pada tumbuhan Angiospermae (tumbuhan berbunga) biji dihasilkan dalam bangun pengurung yang dikenal sebagai buah. Pada saat buah matang, buah pecah atau merekah terbuka, sehingga membebaskan biji-biji yang terkurung tersebut. 

Bagian-bagian Biji
Gambar: Bagian-bagian Biji

Setelah salah satu di antara biji-biji tersebut bersemi, lembaganya tumbuh menjadi sebatang tumbuhan baru. Biji dapat tumbuh dengan mengambil cadangan makanan yang tersimpan di dalam endosperm atau kotiledon. Biji tersusun atas kulit biji, keping biji, dan embrio.


SUMBER : www.pustakapedia.net › Biologi › IPA › Organ Tumbuhan

Struktur Dan Fungsi Bunga

  • Bunga lengkap, yaitu bunga yang memiliki 4 bagian utama pada bunga yaitu mahkota bunga, kelopak bunga, benang sari dan putik. Contoh bunga lengkap adalah bunga sepatu dan bunga mawar.
  • Bunga tidak lengkap, yaitu bunga yang tidak memiliki salah satu atau beberapa bagian utama pada bunga. Bisa karena hanya memiliki salah satu perhiasan bunga (mahkota atau kelopak) atau hanya memiliki salah satu organ reproduksi bunga (benang sari atau putik).
Macam-macam bunga tersebut dilihat dari kelengkapan bagian-bagian bunga yang ada, khusus untuk bagian utama bunga saja. Lantas apa sajakah bagian-bagian bunga besera fungsinya, baik yang utama atau bagian bunga yang lainnya?

bagian-bagian bunga dan fungsinya

Bagian-Bagian Bunga dan Fungsinya

Ada beberapa bagian-bagian dari bunga. Secara umum ada 4 bagian utama dalam struktur bunga yaitu mahkota bunga, kelopak bunga, benang sari dan putik. Pada beberapa bunga juga ada bagian lain seperti tangkai bunga, dasar bunga, bakal biji dan daun pelindung.
Di bawah ini akan dijelaskan struktur bunga dan bagian-bagian bunga beserta fungsi dan pembahasannya secara lengkap.

Mahkota Bunga

Mahkota bunga atau disebut sebagai corolla merupakan bagian bunga yang paling mencolok. Fungsi mahkota bunga untuk menarik serangga. Bagian mahkota biasanya berwarna-warni dan terlihat indah. Selain itu ukuran mahkota bunga juga paling besar dibanding bagian lainnya.
Warna mencolok mahkota bunga berfungsi untuk menarik perhatian serangga penyerbuk untuk proses penyerbukan. Mahkota bunga terletak pada lingkaran di sebelah dalam kelopak bunga. Secara morfologi, mahkota bunga merupakan modifikasi daun dan berfungsi pula untuk melindungi organ reproduksi.

Kelopak Bunga

Bagian bunga berikutnya adalah kelopak bunga atau disebut sebagai calyx. Kelopak bunga terletak di lingkaran terluar. Fungsi dari kelopak bunga adalah melindungi mahkota bunga ketika masih kuncup dan akan terbuka jika mahkota mekar.
Biasanya kelopak bunga berwarna hijau menyerupai daun dan tidak seindah mahkota bunga.  Kelopak bunga menutupi bagian bunga lainnya ketika bunga masih belum mekar atau kuncup. Secara morfologi,  kelopak bunga adalah modifikasi dari daun.

Benang Sari

Benang sari menjadi bagian bunga yang cukup umum. Fungsi benang sari adalah sebagai alat kelamin jantan atau dikenal sebagai androecium. Bunga biasanya terdiri dari empat kotak sari, disebut mikrosporangia sebagai organ reproduksi jantan pada bunga.
Benang sari umumnya terdiri dari 3 bagian yaitu:
  • Tangkai sari (filament), yaitu bagian benang sari yang membuat posisi kepala sari berada cukup tinggi dari bunga untuk membantu proses penyerbukan bunga
  • Kepala sari (anter), yaitu bagian paling ujung dari tangkai sari dengan ruang-ruang untuk dapat menampung serbuk sari
  • Serbuk sari (polen), yaitu bagian benang sari yang terdiri dari sel-sel kelamin jantan yang digunakan saat proses penyerbukan

Putik

Putik menjadi bagian bunga yang juga cukup umum. Fungsi putik adalah sebagai alat kelamin betina atau dikenal sebagai gynoecium. Biasanya putik terletak di bagian tengah-tengah bunga. Putik mengandung sel telur yang berguna pada proses pertumbuhan.
Putik umumnya terdiri dari 3 bagian yaitu:
  • Tangkai putik (stilus), yaitu bagian putik yang membuat posisi kepala putik berada cukup tinggi dari bunga untuk membantu proses penyerbukan bunga
  • Kepala putik (stigma), yaitu bagian putik yang paling ujung atau pucuk dari putik
  • Bakal buah (ovarium), yaitu bagian putik yang mengandung sel telur dan terletak di dasar bunga

Bakal Buah

Bakal buah atau disebut sebagai ovarium juga termasuk salah satu bagian-bagian bunga. Sebenarnya bakal buah ini termasuk dari bagian putik, namun karena perannya yang penting kadang diklasifikasikan sebagai bagian bunga yang berdiri sendiri.
Bakal buah mengandung sel telur dan terletak di dasar bunga. Fungsi bakal buah adalah sebagai tempat terjadinya pembuahan, dimana terjadi peleburan antara gamet jantan dengan gamet betina, sehingga dimungkinkan terbentuknya bakal buah.

Bakal Biji

Bakal biji adalah bagian bunga yang biasanya ditemui pada tumbuhan berbiji. Fungsi bakal biji adalah untuk melindungi dan menjadi tempat pertemuan sel-sel telur yang dibuahi serbuk sari melalui proses penyerbukan. Bakal biji yang dibuahi akan berkembang menjadi biji.
Pada kelompok tumbuhan berbunga, biasanya bakal biji terbungkus oleh bakal buah atau ovarium. Sementara pada kelompok tumbuhan berbiji, bakal biji akan terbuka dan dapat terlihat secara langsung.

Tangkai Bunga

Tangkai bunga juga termasuk salah satu dari bagian-bagian bunga. Nama latin dari tangkai bunga adalah pedicellus. Bagian tangkai berada ini tepat berada di bagian bawah bunga dan bertindak sebagai pendukung terakhir dari cabang bunga.
Fungsi tangkai bunga adalah menjadi penghubung antara bunga dengan ranting. Singkatnya, tangkai bunga juga berfungsi sebagai penopang bunga.

Dasar Bunga

Dasar bunga menjadi bagian bunga yang terletak di bagian ujung bawah. Nama latin dari dasar bunga adalah receptacle. Bagian ini merupakan bagian ujung bunga sesudah bagian tangkai bunga.
Fungsi dasar bunga berguna sebagai tempat melekatnya mahkota bunga. Mahkota bunga dan bagian-bagian bunga lain bertumpu pada dasar bunga ini.

Daun Pelindung

Daun pelindung menjadi bagian bunga berikutnya, meski tidak selalu ada di semua bunga. Nama latin daun pelindung pada bunga adalah brachtea. Daun ini adalah daun yang di sisi-sisinya ditumbuhi bunga yang tumbuh dan berkembang.
Bagian daun pelindung ini agak berbeda dari bagian kelopak bunga, karena bagian ini adalah daun terakhir yang menjadi tempat tumbuh bunga. Fungsi daun pelindung memang sebagai tempat tumbuh bunga.

Daun Tangkai

Bagian bunga berikutnya adalah bagian daun tangkai. Nama latin dari daun tangkai adalah brachteola. Daun tangkai ini berbeda dari daun pelindung yang sudah dibahas sebelumnya.
Letak dari daun tangkai ini berada di pangkal tangkai bunga. Fungsi daun tangkai berperan sebagai pelindung dari bagian-bagian bunga lainnya.
Nah demikian referensi 8 bagian-bagian bunga dan fungsinya pada tumbuhan berbunga lengkap. Secara umum ada 4 bagian utama bunga serta beberapa bagian bunga lainnya. Semoga penjelasan tersebut bisa menjadi refernesi tambahan.

Fungsi & Struktur Daun



 Daun terletak di bagian atas tumbuhan dan melekat pada batang. Daun merupakan modifikasi dari batang. Daun merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.

A. Fungsi Daun

Daun memiliki bentuk dan ukuran tertentu sehingga dapat melakukan tugas penting, membuat makanan seefisien mungkin. Tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap dan teduh memiliki daun yang lebar agar dapat menangkap sinar matahari sebanyak mungkin. Di daerah yang banyak hujan, daun sering memiliki lapisan yang mengkilat dan tahan air. Beberapa daun memiliki duri untuk melindungi diri, sementara daun lainnya tebal dan kuat untuk bertahan di udara dingin.

Daun memiliki banyak fungsi bagi tumbuhan. Daun berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis dan tempat terjadinya transpirasi atau proses menguapnya air pada daun. Selain itu daun juga berfungsi sebagai organ pernapasan atau respirasi. Pada tumbuhan tertentu, daun juga bisa berfungsi sebagai alat reproduksi vegatatif, misalkan pada tanaman cocor bebek.

Fungsi Daun, Struktur Daun, Fungsi Daun untuk Fotosintesis, Jaringan Epidermis, Jaringan Mesofil, Jaringan Pembuluh.
Fungsi dan Struktur Daun Tumbuhan

B. Struktur Daun

Secara morfologis dan anatomi, daun merupakan organ tumbuhan yang paling bervariasi. Daun dapat dibedakan, menjadi beberapa bagian, yaitu pangkal daun, tangkai daun, dan helaian daun. Bentuk, struktur, dan ukuran daun pada tumbuhan berbeda-beda. Hal ini, digunakan untuk klasifikasi tumbuhan. Daun tersusun atas tiga tipe sistem jaringan, yaitu epidermis, mesofil, dan jaringan pembuluh.

1. Jaringan Epidermis

Daun memiliki epidermis pada bagian permukaannya, baik permukaan atas, dinamakan permukaan adaksial, maupun pada permukaan bawah, yang dinamakan permukaan abaksial.

Sel epidermis umumnya tersusun rapat membentuk suatu lapisan yang kompak, tanpa ruang interseluler. Pada beberapa tumbuhan, sel-sel epidermis memanjang yang disebut sel panjang. Di sebelah atas tulang daun terdapat sel pendek yang terdiri atas dua tipe sel, yaitu sel silika dan sel gabus.

Pada epidermis terdapat hubungan yang putus-putus oleh suatu lubang yang sangat kecil. Bagian tersebut adalah ruang antarsel yang dibatasi oleh dua sel khusus yang disebut sel penjaga. Sel penjaga bersama-sama membentuk stroma. Jadi, stomata terdiri atas sel penutup yang berkloroplas, sel yang tidak berkloroplas, dan celah stomata.

Stomata berfungsi dalam pertukaran gas dan penguapan air. Pada tumbuhan darat, stomata umumnya terletak pada bagian bawah permukaan daun. Sedangkan, pada tumbuhan air, stomata terletak pada permukaan atas daun.

Fungsi Daun, Struktur Daun, Fungsi Daun untuk Fotosintesis, Jaringan Epidermis, Jaringan Mesofil, Jaringan Pembuluh.
Fungsi dan Struktur Daun Tumbuhan

2. Jaringan Mesofil

Mesofil adalah jaringan yang bersifat parenkim, di sebelah dalam epidermis. Mesofil terdiri atas jaringan palisade dan jaringan bunga karang (jaringan spons). Kedua jaringan tersebut banyak mengandung kloroplas sehingga menjadi tempat terjadinya fotosintetis. Jaringan palisade terletak langsung di bawah epidermis, tetapi kadang-kadang ada hipodermis di antara epidermis dan jaringan palisade.

Sel-sel parenkim bunga karang bentuknya beragam, dapat menyerupai sel-sel palisade, karena diameternya hampir sama atau dapat pula memanjang sejajar dengan arah permukaan daun. Pada jaringan spons terdapat ruang antar sel (sel-selnya tidak rapat). Pada jaringan spons, terdapat kloroplas yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan jaringan palisade. Ciri khas sel-sel parenkim bunga karang ialah adanya cupingcuping yang menghubungkan sel-sel di sebelahnya.

3. Jaringan Pembuluh

Jaringan pembuluh pada daun terdapat pada tulang daun. Selain itu, pada daun terdapat urat-urat halus yang berperan sebagai pembuluh nadi yang membawa makanan ke seluruh tubuh. Tulang daun berfungsi untuk menguatkan daun. Selain itu, urat-urat daun pada tumbuhan berperan sebagai kerangka daun.

HIPERTENSI DAN HIPOTENSI

Darah rendah atau hipotensi  a dalah kondisi ketika tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg. Hipotensi umumnya tidak berbahaya dan dapat d...